Dunia seni rupa Indonesia memiliki sejumlah karya monumental yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga sarat akan nilai sejarah dan nasionalisme. Salah satunya adalah lukisan bersejarah “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya maestro Raden Saleh Sjarif Boestaman. Lebih dari sekadar representasi visual dari sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, lukisan ini menyimpan berbagai makna mendalam dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan. Artikel ini akan mengupas lebih lanjut mengenai lukisan yang ikonik ini, latar belakang penciptaannya, serta signifikansinya bagi bangsa Indonesia. Sebuah pameran khusus yang menampilkan berbagai karya Raden Saleh, termasuk sketsa awal dan replika lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro”, dibuka hari ini, Kamis, 8 Mei 2025, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Lukisan bersejarah “Penangkapan Pangeran Diponegoro” menggambarkan momen dramatis ketika Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock di Magelang pada tanggal 28 Maret 1830. Raden Saleh, yang menyaksikan langsung dampak Perang Jawa dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, melukis peristiwa ini beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1857. Melalui lukisan ini, Raden Saleh tidak hanya merekam kejadian sejarah, tetapi juga menyampaikan pesan perlawanan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Komposisi lukisan bersejarah ini sangat kuat dan penuh dengan simbolisme. Pangeran Diponegoro digambarkan dengan wajah yang tenang namun penuh wibawa, berdiri di tengah kerumunan serdadu Belanda yang mengelilinginya. Ekspresi wajah para tokoh dan gestur tubuh mereka menyampaikan berbagai emosi, mulai dari kesedihan dan kepasrahan di pihak Pangeran Diponegoro dan pengikutnya, hingga kemenangan dan kekuasaan di pihak Belanda. Pencahayaan dramatis dan pemilihan warna yang kontras semakin memperkuat narasi visual dalam lukisan bersejarah ini.
Raden Saleh, sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia, memiliki gaya yang khas dengan pengaruh Romantisisme Eropa. Melalui lukisan bersejarah “Penangkapan Pangeran Diponegoro”, ia tidak hanya menunjukkan keahliannya dalam teknik melukis, tetapi juga kemampuannya dalam menyampaikan pesan-pesan patriotik melalui karya seni. Lukisan bersejarah ini menjadi penting karena memberikan sudut pandang pribumi terhadap peristiwa sejarah yang selama ini lebih banyak diceritakan dari sudut pandang penjajah.
Hingga kini, lukisan bersejarah “Penangkapan Pangeran Diponegoro” terus menjadi pengingat akan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan. Karya monumental ini tidak hanya menjadi bagian penting dari sejarah seni rupa Indonesia, tetapi juga warisan budaya yang mengajarkan tentang keberanian, keteguhan, dan cinta tanah air. Mengunjungi dan memahami makna di balik lukisan bersejarah ini adalah cara untuk menghargai jasa para pahlawan dan memperkuat rasa nasionalisme generasi penerus bangsa.