Kurikulum 1968 menandai perubahan signifikan dalam sejarah pendidikan Indonesia, secara politis menggantikan kurikulum 1964 yang dianggap berbau “Orde Lama.” Ini adalah refleksi dari semangat Orde Baru yang baru berdiri, dengan tujuan untuk mereformasi sistem pendidikan agar sejalan dengan ideologi dan pembangunan nasional yang dicanangkan. Kurikulum ini menjadi tonggak penting era tersebut.
Fokus utama Kurikulum 1968 adalah pembinaan jiwa Pancasila. Nilai-nilai dasar Pancasila ditanamkan secara mendalam dalam setiap aspek pembelajaran, bertujuan membentuk warga negara yang berlandaskan ideologi negara. Ini adalah upaya untuk menciptakan keseragaman ideologis di kalangan generasi muda Indonesia.
Selain pembinaan Pancasila, Kurikulum 1968 juga menekankan pada penguasaan pengetahuan dasar. Mata pelajaran inti seperti bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan sosial diberikan porsi yang signifikan. Tujuannya adalah membekali siswa dengan fondasi akademis yang kuat untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
Kurikulum ini juga mengintegrasikan pengembangan kecakapan khusus. Ini berarti pendidikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pembangunan. Pembekalan kecakapan ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk berkontribusi langsung dalam masyarakat dan dunia kerja.
Salah satu ciri khas Kurikulum 1968 adalah materi pelajaran yang korelatif antara jenjang pendidikan. Artinya, ada keterkaitan dan kesinambungan antara materi yang diajarkan di tingkat sekolah dasar, menengah, hingga atas. Ini menciptakan alur pembelajaran yang lebih sistematis dan terintegrasi, memudahkan siswa dalam memahami konsep.
Penerapan Kurikulum 1968 menjadi landasan bagi pembangunan pendidikan nasional di bawah pemerintahan Orde Baru. Meskipun menghadapi tantangan dalam implementasi di berbagai daerah, kurikulum ini berhasil menetapkan standar dan arah pendidikan yang jelas selama beberapa dekade berikutnya.
Kurikulum 1968 juga memiliki dampak jangka panjang pada karakter bangsa, dengan penekanannya pada disiplin, ketertiban, dan pembangunan. Ini membentuk generasi yang adaptif terhadap perubahan sosial dan ekonomi, serta siap berkontribusi pada kemajuan negara sesuai dengan visi pembangunan.
Singkatnya, Kurikulum 1968 adalah instrumen penting dalam pendidikan Orde Baru. Dengan fokus pada pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus, serta materi yang korelatif, kurikulum ini meletakkan fondasi yang kuat bagi sistem pendidikan nasional Indonesia selama beberapa dekade.