Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran komposit yang digunakan untuk menilai rata-rata pencapaian suatu negara dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia: hidup yang panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Dalam konteks pendidikan, IPM menjadi cermin yang merefleksikan sejauh mana pemerataan akses dan kualitas pendidikan telah tercapai. Kenaikan Indeks Pembangunan Manusia suatu daerah seringkali berkorelasi langsung dengan peningkatan kualitas dan akses pendidikan yang tersedia bagi penduduknya. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Dimensi pengetahuan dalam IPM diukur melalui harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Angka harapan lama sekolah menunjukkan berapa tahun rata-rata anak usia tertentu diharapkan dapat menempuh pendidikan, sementara rata-rata lama sekolah mencerminkan berapa tahun rata-rata penduduk usia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan formal. Peningkatan kedua indikator ini secara signifikan berkontribusi pada kenaikan Indeks Pembangunan Manusia. Misalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia per September 2024 menunjukkan bahwa provinsi dengan rata-rata lama sekolah tertinggi juga cenderung memiliki IPM yang lebih tinggi, menggarisbawahi pentingnya durasi dan kesempatan belajar.
Pemerataan akses pendidikan berperan besar dalam meningkatkan IPM. Ketika semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan, tanpa terhalang oleh faktor geografis atau ekonomi, rata-rata lama sekolah akan meningkat. Program-program pemerintah seperti Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Afirmasi Pendidikan terus berupaya menjangkau daerah-daerah terpencil untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Pada tahun 2023, Dana BOS telah disalurkan ke lebih dari 200.000 sekolah, membantu jutaan siswa mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
Selain akses, kualitas pendidikan juga memiliki dampak besar pada Indeks Pembangunan Manusia. Pendidikan yang berkualitas membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi pada perekonomian dan menjalani hidup yang lebih produktif. Ini mencakup kualitas guru, relevansi kurikulum, dan fasilitas pendukung. Dengan demikian, peningkatan IPM tidak hanya tentang kuantitas (berapa banyak yang bersekolah), tetapi juga kualitas (apa yang mereka pelajari dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan mereka).